Sabtu, 06 September 2014

Empati Untuk Seseorang yang Tak Dikenal

Teman bukan.
Kenal saja enggak.
Ketemu pun juga belum pernah.
Bisa dikatakan hanya sebatas tahu .
Tapi kenapa harus kepikiran juga ?

Namanya (alm.) Aghni Gamal Hutama, biasa dipanggil  Gamal. Tapi di dunia maya khususnya  di dunia Blog ia lebih dikenal dengan sebutan LADIDA. Dia seorang  Blogger sekaligus Web Designer, dia dikenal sebagai Blogger yang kreatif dalam membuat artikel dan tak jarang desain-desainnya pun disukai dan dipuji oleh Blogger lain. Blog nya bertajuk ‘whatuget.blogspot.com’ lalu berganti domain dan sekarang menjadi ‘ladidacafe.in’. Tapi sayang sekali aku baru mengetahui keberadaannya setelah dia menyandang  gelar almarhum, baru saja tanggal 17 Agustus 2014 kemarin sekitar pukul 01.00 dini hari dia menghembuskan nafas yang terakhir di salah satu rumah sakit di Pati Jawa Tengah. Dia telah kembali pada Pencipta-Nya.

Awalnya aku mengetahui hal tersebut dari salah seorang  teman di Facebook bernama ‘Exx Bxxx Sxxxxxx’. Akupun juga tak mengenal orang ini hanya saja waktu itu lagi mengunjungi salah satu blog,  aku merasa blog itu menarik dan seru. Kebetulan juga dia menyantumkan Facebook nya dan akhirnya ‘tambahkan sebagai teman’. Waktu itu  ‘EBS’ berbagi status dari temannya yang berinisial ‘IF’. Dia juga seorang Blogger, bahkan  bersama Ladida mereka memiliki blog sendiri yaitu ‘Blog Modifus’ (penyedia jasa template blog). Mereka saling kenal juga lewat dunia maya ini. Tapi hebatnya mereka belum pernah bertemu sebelumnya, umur mereka juga beda 3 tahun tapi mereka mampu kerjasama berbisnis melalui dunia maya (blog) tersebut. Sebenarnya Blog ini milik Ladida sendiri namun setelah lama mengenal IF akhirnya si Ladida ini mempercayai IF untuk bersama menjadi admin di blog tersebut.

Yang menarik perhatianku untuk membaca status tersebut karena terdapat kalimat  “inna lillahi wa inna ilaihi raji’un”, disertakan juga foto laki-laki sepertinya masih seumuran denganku. Rasa ingin tahu dan penasaran pun membuatku membacanya hingga pada komentar-komentarnya juga. Banyak yang bertanya sebab kematiannya itu apa. Dan ternyata dia meninggal karena sakit. Semakin penasaran, kira-kira sakit apa dia ?

Akhirnya buka Facebooknya si LADIDA. Dia lahir tahun ’93-an (berarti 21 tahun), di Grobogan Jawa Tengah  tapi dia tinggal di Pati. Disini aku belum menemukan pernyataan tentang  penyakitnya. Hanya ucapan bela sungkawa dari teman-temannya baik itu teman dekatnya maupun teman-teman Bloggernya (tidak pernah bertemu sebelumnya). Setelah baca satu persatu dari ucapan tersebut bisa disimpulkan bahwa  dia adalah orang yang ramah dan baik.Aku yakin karena keramahan dia, baiknya dia (mau berbagi ilmu dengan Blogger lain) pasti dia punya banyak teman dari dunia blog dan sebagainya yang mana mereka merasa kehilangan akan seseorang yang  sangat menginspirasi dalam bermain blog. Dia menerapkan konsep blogazine (blog + magazine) pada blognya yaitu seperti konsep majalah tiap artikel beda desain (template). Tiap artikel entah itu penting atau tidak selalu banyak yang mengomentari.

Tidak berhenti di Facebook akhirnya aku  cari info lagi tentangnya di Google, banyak sekali yang harus dibaca  tapi untuk yang pertama aku memutuskan untuk membaca salah satu artikel yang kalau tidak salah berjudul  “donasi untuk pemilik blogger kreatif Ladida” dan kebetulan artikel itu milik IF. Di blognya ini dia bercerita tentang sosok Ladida. Dan disinilah aku baru tahu tentang penyakitnya, sebuah penyakit kanker yang menyerang kelenjar getah beningnya juga bisa disebut kanker limfoma. Dia menuliskan bahwa Ladida ini sempat kritis bahkan sempat koma. Awalnya dia tahu hal tersebut dari teman SMPnya Ladida, teman SMPnya ini ingin membantu Ladida  yang sepertinya sedang butuh banyak dana dengan cara mengumpulkan donasi. Ia menyarankan pada IF untuk mencari donatur yang berkenan menyumbang melalui blog saja. Akhirnya dibuatlah artikel tersebut dan alhamdulillah banyak yang merespon.

Setelah mengetahui penyakitnya sekarang malah penasaran dengan kepribadiannya. Jujur pertama kali baca status dari IF tentang kabar meninggalnya seorang Blogger itu rasanya sudah ada greget merasa tertarik dengan kisah hidup si Blogger tersebut. Mungkin bagi orang lain itu hal biasa tapi perasaan tiap orang selalu beda-beda dalam menanggapi beberapa persoalan. Selain itu jika dilihat dari fotonya yang disertakan sepertinya dia orang yang baik, kalau dari penampilan alhamdulillah juga biasa. Meskipun begitu tapi nyatanya kan dia orang yang nggak sembarangan, nggak mudah menjadi Blogger yang aktif dalam membuat artikel dan mengonsep desainnya sendiri, dibutuhkan ke-kreatifitasan yang  tinggi.

Masih banyak yang ingin aku ketahui tentangnya tapi sayangnya hanya bisa mengetahui sebagian melalui dunia maya saja, Facebook sudah, Blog nya masih sebagian sekarang tinggal buka Twitternya. Sama halnya dengan FB dan Blog di Twitternya juga ada beberapa ucapan bela sungkawa dari temannya.
 Aku baca tweetnya hingga bulan Juli 2014. Intinya disitu dia sedang fokus pada kesembuhannya seperti melakukan pengobatan dengan kemoterapi dia juga sedang latihan untuk berdiri, mungkin sel kankernya sudah menjalar hingga membuat anggota gerak bagian bawahnya mulai sulit untuk digerakkan.

Iseng-iseng buka album fotonya. Sempat menemukan fotonya dia yang lagi terbaring di ranjang rumah sakit kira-kira tanggal 24 Agustus 2013. Disertakan juga tulisan yang intinya “52 jahitan . Kecelakaan ? Ngga bro, ini operasi angkat tumor”. Kelihatan kurus sekali entah itu memang dari sananya atau gara-gara penyakitnya. Aku yakin dia tidak bermaksud untuk mencari sensasi,  hanya saja dia bermaksud untuk mengabari teman-temannya apalagi teman-teman Bloggernya yang di Facebook, bahwa kondisinya sudah membaik dan berharap sesegera mungkin bisa pulih dan aktif kembali di Blog. 

Dia menyemangati dirinya sendiri dengan sempat memasang foto profil bertuliskan “cepat sehat” dan cover photo yang bertuliskan “SEHAT dengan tambahan tulisan ‘yakin, harus, pasti’”. Semangat yang luar biasa.

Dia juga sempet mengupdate status sepertinya tanggal  4 Agustus 2014 (berupa screenshot) disitu dia mengungkapkan rasa terima kasihnya atas perhatian, doa dan bantuan dana dari teman-temannya. Dia menuliskan bahwa  dia sudah baikan, sudah doyan makan. Dan yang terakhir dia meminta maaf pada teman-temannya jika ada kesalahan dan dia berharap itu dimaafkan. Mungkin itulah ungkapan terakhir dari si Ladida untuk teman-temannya. Padahal kalau dilihat dari Twitter terakhir tanggal 8 Agustus dia masih mention-mention an dengan seseorang namun ternyata seminggu setelahnya dia sudah harus pergi meninggalkan semuanya.

Beberapa kali tiap buka Facebook sering melihat/stalking Facebooknya Ladida. Terakhir baca ucapan bela sungkawa yang dari temannya rasanya ikut sedihdih, merasa ikut kehilangan juga.

Terbukti lagi bahwa dia memang orang yang baik-baik, di Twitter adiknya berkata bahwa kakaknya adalah orang yang baik, karena kebaikannnya banyak orang yang suka dengannya dan si adik ini bilang kalau kakaknya (LADIDA) tidak pernah berbuat kasar terhadap adiknya. Cukup mengharukan. Jarang-jarang.

Karena masih penasaran dan ingin tahu banyak tentangnya aku baca tweetnya yang sampai dulu-dulu. Dan memang dia sempat operasi tumor  tahun lalu dibagian sekitar perut sampai garis paha karena kelenjar getah bening  yang terserang kanker adalah di bagian pahanya. Dan ternyata sekitar bulan Januari 2014 penyakitnya itu kambuh lagi dan malahan levelnya lebih parah katanya maka dari itu dia sempat melakukan pengobatan seperti penyinaran radiasi, fisioterapi (karena kakinya yang sulit untuk digerakkan dan bisa dikatakan sudah lumpuh) dan akhirnya harus kemoterapi. Karena penyakitnya ini dia harus cuti dari kuliahnya. Dia terima penyakitnya dan dia ikhlas menghadapinya meskipun itu menggagalkannya untuk berkarya lagi.

Kalau baca tweetnya memang sesekali dia mengeluh tapi selanjutnya dia kembali bersemangat. “Syukuri, tiduran terus enak kan. Dulu pas banyak kerja juga maunya tiduran”

Dan Ssip-lah dia bukan perokok apalagi pemiras. Jarang-jarang. Dia berkata jika dia melakukan kedua hal tersebut mungkin saat itu penyakitnya malah akan tambah parah. Secara tidak langsung dia juga memotivasi orang lain yang masih sehat agar mensyukuri kesehatannya dengan cara tidak terlalu keras/berlebihan dalam bekerja, waktunya istirahat ya istirahat, pola makan juga harus dijaga, sering olahraga, dsb agar daya tahan tubuh tidak menurun sehingga penyakit tidak mudah menyerang.

Cah ndeso sing gaul iki.

Cah ndeso sing gaul iki.

Cah ndeso sing gaul iki

Sebenarnya masih banyak yang ingin aku ketahui dari (alm.)mas Gamal ini. Meskipun aku tak mengenalnya, hanya dengan membaca tulisan tentangnya / tulisannya (entah di Facebook, Twitter maupun Blog) aku bisa merasakan kebaikannya, keramahannya terhadap teman-temannya, semangatnya dia untuk bisa sembuh dari penyakitnya. Mungkin itu yang membuatku rela membuang waktu hanya untuk mencari informasi tentangnya dan mengungkapkannya menjadi tulisan yang panjang dengan bahasa yang  kurang efektif dan efisien, kadang gaknyambung dan sulit dimengerti alias kurang komunikatif. Bahkan sekarang masih kepikiran, semoga tidak bertahan lama dan ini hanya sementara.

Selamat jalan LADIDA, karyamu dan kebaikanmu akan selalu dikenang oleh mereka yang mengenalmu.
Aku berharap,  semasa hidupmu kamu termasuk orang yang ngerti tentang agama yang rajin beribadah terutama shalatnya. Agar amal ibadah dan semua perbuatan baik yang kamu lakukan terhadap sesamamu di dunia ini tidak sia-sia/rugi jadinya.

***

Tulisan ini hanya sekadar pelampiasan/pelarian dari dunia nyata yang semakin menekan. Juga sebagai tempat penyaluran ekspresi, emosi, dan opini. Dan jika ada kata-kata yang salah, semoga itu tidak merugikan siapapun.

1 komentar:

  1. Saya suka tulisannya. Siapapun penulis blog ini, saya ucapkan terima kasih karena telah berhasil membuat saya flashback tentang Almarhum. :'D

    Salam dari Bekasi! :)

    BalasHapus